
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy akan
memasukkan tujuh arah kebijakan pembangunan pendidikan tahun 2017,
memenuhi pembiayaan kegiatan prioritas nasional dalam Rencana Kerja
Pemerintah (RKP) tahun 2017 untuk pencapaian Nawacita.
“Penekanan pada upaya peningkatan kualitas pembelajaran di semua jenjang
dan jalur pendidikan, baik negeri maupun swasta, dengan kesenjangan
kualitas yang semakin kecil,” tutur Mendikbud saat menyampaikan arahan
kebijakan pendidikan kedua didepan 38 orang anggota Komisi X DPR, akhir
pekan kemarin.
Arah kebijakan pendidikan selanjutnya adalah memberikan perhatian lebih
besar pada daerah tertinggal, terluar, dan terdepan (3T), memastikan
masyarakat miskin dan kelompok marjinal lebih mudah mengakses layanan
pendidikan.
Muhadjir juga menyatakan akan memanfaatkan anggaran pembangunan
pendidikan semaksimal mungkin dapat dirasakan oleh masyarakat, daera
secara maksimal, serta memperkuat tata kelola pembangunan pendidikan dan kebudayaan, termasuk pelaksanaan anggaran secara transparan dan akuntabel.
secara maksimal, serta memperkuat tata kelola pembangunan pendidikan dan kebudayaan, termasuk pelaksanaan anggaran secara transparan dan akuntabel.
Target dan sasaran pendidikan diantaranya meningkatkan akses pendidikan,
yakni dengan memberikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada 17,9 juta
siswa.
Muhadjir mengungkapkan, akan membangun 210 unit sekolah baru, membangun
2.500 ruang kelas baru, merehabilitasi 41 ribu ruang kelas, merenovasi
294 sekolah, membangun 2.140 laboratorium atau ruang praktek, dan
membangun 1.332 perpustakaan.
Sedangkan untuk pengelolaan dan pengembangan guru, Mendikbud menargetkan
peningkatan kualifikasi kepada 14 ribu guru, serta memberikan insentif
guru non-PNS kepada 116 ribu guru. “Pemerintah akan memberikan tunjangan
khusus kepada 24 ribu guru, dan menyediakan 796 ribu guru pembelajar,”
jelas mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang ini.
sumber; kuambil.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar